JAKARTA || Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) Tahun 2024, yang menjadi dokumen strategis dalam menyampaikan pandangan, evaluasi, dan prospek perekonomian nasional, Rabu (22/01/2025).
Peluncuran ini dilakukan dalam sebuah acara resmi dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan pemerintah, pelaku usaha, akademisi, hingga organisasi internasional.
Dalam sambutannya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa laporan tersebut merupakan upaya BI untuk memberikan gambaran yang komprehensif terkait kondisi ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2024, serta proyeksi untuk tahun-tahun mendatang.
“Laporan Perekonomian Indonesia 2024 menjadi landasan penting untuk memahami dinamika perekonomian nasional, tantangan global, serta arah kebijakan yang akan diambil. Kami ingin memastikan bahwa Indonesia tetap berada di jalur pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Perry.
Tema Laporan Perekonomian Indonesia 2024
Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) tahun ini mengusung tema “Memperkuat Stabilitas dan Ketahanan Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Global.” Tema ini mencerminkan tekad Indonesia untuk tetap tangguh menghadapi tantangan ekonomi global, termasuk inflasi yang tinggi, gangguan rantai pasok, serta dinamika geopolitik yang memengaruhi perekonomian dunia.
Dalam laporan tersebut, BI menyoroti berbagai aspek penting, seperti:
Kinerja Ekonomi Makro: Indonesia berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1% sepanjang tahun 2024, ditopang oleh konsumsi domestik, investasi, dan ekspor komoditas unggulan.
Inflasi: Inflasi berada pada level 3,5% (yoy), sesuai dengan target BI, berkat kebijakan moneter yang adaptif dan sinergi yang kuat dengan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan dan energi.
Ketahanan Eksternal: Neraca pembayaran Indonesia menunjukkan surplus yang signifikan, didukung oleh meningkatnya penerimaan ekspor dan stabilnya arus investasi asing.
Digitalisasi Ekonomi: Digitalisasi terus menjadi penggerak utama pertumbuhan, dengan peningkatan transaksi ekonomi digital dan percepatan inklusi keuangan di berbagai wilayah.
Strategi Kebijakan Bank Indonesia
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Bank Indonesia menggarisbawahi lima fokus kebijakan utama, yaitu:
Stabilitas Makroekonomi: Memastikan inflasi tetap terkendali dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui kebijakan moneter yang berbasis data dan antisipatif.
Penguatan Sistem Keuangan: Meningkatkan daya tahan perbankan dan mendorong pembiayaan yang lebih produktif, terutama untuk sektor-sektor prioritas seperti manufaktur dan UMKM.
Transformasi Digital: Mendukung akselerasi ekonomi digital melalui inisiatif QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dan mendorong inovasi pada sistem pembayaran nasional.
Peningkatan Ekonomi Hijau: Berkomitmen untuk mendorong investasi hijau dan mendukung transisi energi berkelanjutan sebagai bagian dari agenda global.
Kerja Sama Internasional: Memperluas kerja sama dengan bank sentral dan institusi keuangan global untuk menjaga stabilitas keuangan regional dan global.
Tantangan dan Prospek 2025
Meski mencatat sejumlah capaian positif, laporan ini juga mengidentifikasi tantangan yang perlu diantisipasi, seperti potensi perlambatan ekonomi global, volatilitas harga komoditas, serta risiko perubahan iklim. Perry menegaskan bahwa sinergi kebijakan antara BI, pemerintah, dan otoritas terkait lainnya menjadi kunci untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
Ke depan, Bank Indonesia optimistis bahwa perekonomian Indonesia akan tetap solid, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,0% hingga 5,5% pada tahun 2025.
Pujian dan Apresiasi dari Berbagai Pihak
Peluncuran LPI 2024 mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa laporan ini memberikan gambaran yang jelas tentang arah kebijakan ekonomi Indonesia.
“LPI 2024 mencerminkan sinergi yang baik antara Bank Indonesia dan pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi. Dokumen ini menjadi panduan penting dalam merumuskan kebijakan yang adaptif dan responsif terhadap tantangan global,” ujar Sri Mulyani.
Selain itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid, menilai bahwa LPI 2024 memberikan optimisme bagi dunia usaha. “Kami mengapresiasi langkah BI dalam memetakan peluang dan tantangan secara terperinci. Ini menjadi pedoman berharga bagi dunia usaha untuk beradaptasi dengan dinamika ekonomi,” ujarnya.
Peluncuran dalam Format Digital dan Interaktif
Untuk meningkatkan aksesibilitas, Bank Indonesia meluncurkan LPI 2024 dalam format digital yang dapat diunduh melalui situs resmi BI. Selain itu, tersedia fitur interaktif yang memungkinkan pembaca untuk mengeksplorasi data ekonomi secara lebih mendalam.
Acara peluncuran ini ditutup dengan diskusi panel yang menghadirkan sejumlah pakar ekonomi, membahas implikasi laporan ini terhadap kebijakan di masa mendatang.
Bank Indonesia berharap LPI 2024 dapat menjadi panduan strategis bagi seluruh pemangku kepentingan dalam membangun perekonomian yang lebih tangguh dan inklusif.***REL