“Akibat dari pengurangan anggaran di P-APBD tahun ini, hampir seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengalami pengurangan anggaran dan program,” ucap Dhiyaul Hayati, Senin (5/8/2024).
Untuk itu, Dhiyaul Hayati meminta agar Pemko Medan dapat membuat skala prioritas dalam efisiensi anggaran. Ia berharap, anggaran untuk pembangunan infrastruktur seperti penanganan banjir dan perbaikan jalan tetap menjadi prioritas. Mengingat, hal ini sangat berdampak langsung kepada masyarakat dan bersifat sangat penting untuk segera diselesaikan.
“Saya minta perbaikan drainase dan jalan di lingkungan serta kelurahan tetap dilakukan. Saya harapkan anggarannya tidak termasuk yang dipangkas, karena ini untuk pengendalian banjir dan layak diprioritaskan,” ujarnya.
Bila itu dilakukan, lanjut Dhiyaul, maka masyarakat dapat merasakan manfaat dari pajak dan retribusi yang dibayarkan kepada Pemko Medan. Begitu juga dengan pemelihaaraan lampu penerangan jalan umum, DPRD Medan meminta agar anggaran tersebut tidak dipotong, mengingat fungsi penerangan jalan yang sangat penting dalam memberikan lingkungan yang aman dan nyaman.
“Selain pembangunan jalan dan drainase, masalah LPJU juga harus tetap menjadi prioritas. Kita ingin menciptakan kondisi yang terang benderang di Kota Medan hingga ke setiap lingkungan, sebab hal ini akan sangat membantu dalam menjaga keamanan masyarakat, khususnya di malam hari,” pungkasnya.
Seperti diketahui, adapun APBD Kota Medan sebelum dilakukan perubahan, yakni sebesar Rp8.026.297.907.872,- dan setelah perubahan sebesar Rp7.158.088.108.408. Dengan begitu, total pengurangan APBD Kota Medan sebesar Rp868.209.799.464.***WASGO