MEDAN || Sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional, kinerja ekonomi Sumatera Utara juga tetap tumbuh. Hal ini tercermin dari beberapa indikator ekonomi seperti peningkatan Indeks Penjualan Riil yang mengindikasikan tetap kuatnya aktivitas perdagangan dan dunia usaha. Mobilitas juga tetap tinggi yang tercermin dari perkembangan penumpang angkutan udara yang terus meningkat.
Demikian kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Doddy Zulverdi saat menggelar Bincang Bareng Media (BBM), di lantai III Bank Indonesia secara offline dan online, Selasa (28/2/2023).
Survei kegiatan dunia usaha juga menunjukkan peningkatan, terutama pada beberapa LU utama seperti Industri Pengolahan, Perdagangan dan Transportasi. Perkembangan harga komoditas terkini menunjukkan kenaikan harga. Hasil liaison Bank Indonesia mengkonfirmasi adanya perbaikan permintaan baik ekspor maupun domestik dibandingkan tahun lalu. Per Februari 2023, korporasi menyatakan terdapat penurunan biaya-biaya.
Berdasarkan data BPS, inflasi Gabungan 5 Kota IHK Sumut pada Januari 2023 secara tahunan mencapai 5,99% (yoy), lebih tinggi dibandingkan Nasional (5,28%, yoy) &
sedikit lebih rendah dibandingkan bulan Desember 2022 (6,12%, yoy) yang didorong utamanya oleh peningkatan harga bahan pangan, a.l. beras, minyak goreng, daging
ayam ras, dan bawang merah.
• Secara bulanan, Indeks Harga Konsumen (IHK) Gabungan 5 Kota IHK Sumut mencatat inflasi sebesar 0,91% (mtm), lebih rendah dibandingkan inflasi Desember 2022 yang
tercatat sebesar 1,50% (mtm).
• Seluruh kota IHK mengalami inflasi dimana Kota Gunung Sitoli mengalami inflasi tertinggi yakni sebesar 1,87% (mtm) dan terendah di Kota Medan yakni sebesar 0,86% (mtm).
Kredit perbankan di Sumut tercatat tumbuh positif dengan angka mencapai 3,24% (yoy). Kinerja kredit perbankan diwarnai dengan pola seasonal awal tahun, terlihat dari penyaluran kredit yang masih melambat, sementara tren pelunasan kredit yang besar sejalan dengan membaiknya kinerja usaha.
Kenaikan pelunasan kredit berasal dari kredit modal kerja. Di sisi lain, kredit investasi dan konsumsi masih menunjukkan pertumbuhan yang kuat meski melambat dari bulan sebelumnya.
Dari sisi sektoral, penyaluran kredit pada sektor Pertanian, Industri Pengolahan, PBE dan Konstruksi mengalami perlambatan. Dunia usaha di Sumatera Utara diperkirakan masih mengandalkan tabungan untuk mendanai aktivitas usahanya. Kredit perkebunan sawit dan karet yang termasuk ke dalam kredit pertanian mengalami kontraksi pada awal tahun 2023.***WASGO