JAKARTA || Bank Indonesia (BI) mengungkapkan pembiayaan korporasi pada Desember 2023 terindikasi meningkat. Hal itu tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 18,4%, meningkat dibandingkan SBT 14,9% pada November 2023.
“Peningkatan kebutuhan pembiayaan korporasi terutama didorong oleh peningkatan kebutuhan pada sektor Industri Pengolahan dan sektor Perdagangan,” kata Direktur Eksekutif Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, Jumat (19/1/2024).
Sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri, diikuti pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik dan pembiayaan dari perbankan dalam negeri.
Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Desember 2023 juga terindikasi meningkat dengan SBT sebesar 73,3%, lebih tinggi dibandingkan SBT pada bulan sebelumnya sebesar 70,4%.
“Faktor utama yang mempengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain. Keseluruhan kuartal IV-2023, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan juga diprakirakan tetap tumbuh,” jelasnya.
Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru melalui utang atau kredit terpantau tetap tumbuh. Hal itu terindikasi dari responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan melalui utang atau kredit pada Desember 2023 sebesar 11,9% dari total responden, sedikit naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 10,7%.
“Selain perbankan (dengan pangsa 35,8%), sumber pembiayaan yang menjadi preferensi rumah tangga antara lain koperasi dan leasing (dengan pangsa masing-masing 23,1% dan 15%),” ungkap Erwin.
Berdasarkan jenis penggunaan, mayoritas pembiayaan yang diajukan oleh rumah tangga pada Desember 2023 adalah Kredit Multi Guna (KMG) 41,5%, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) 20,9%, kredit peralatan rumah tangga 15,2%, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) 8%, dan kartu kredit 4,4%.***DTK