ISRAEL || Kementerian Keuangan Israel memperkirakan perekonomian Israel tumbuh 2% pada 2023 imbas perang dengan Hamas. Angka tersebut turun dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya 2,7%.
Sementara untuk 2024, pertumbuhan ekonomi negara tersebut diproyeksikan 1,6%. Perkiraan itu didasarkan pada perang yang akan terus berlanjut sepanjang tahun atau dengan perang paling sengit yang berakhir pada kuartal I, di mana sebagian besar terjadi di perbatasan selatan dengan Gaza.
Jika perang berakhir pada awal 2024, pemulihan ekonomi Israel bisa lebih cepat dan tumbuh 2,2%. Namun, jika terus berlanjut sampai 2025, pertumbuhan ekonomi akan stagnan hanya 0,2%.
Sebelum perang, diketahui Israel menargetkan pertumbuhan ekonomi 2023 sebesar 3,4%. Kementerian Keuangan Israel mengatakan penyebab utama yang membebani pertumbuhan ekonomi, yakni sentimen konsumen yang buruk.
Hal tersebut kemungkinan besar akan berdampak pada belanja swasta yang stagnan, di mana menjadi pendorong utama pertumbuhan Israel. Sementara itu, ekspor diperkirakan turun 0,6% tahun ini.
“Situasi perang dengan ketidakpastian yang sangat tinggi sehingga dampaknya terhadap perekonomian lebih dari sekedar peristiwa keamanan yang dialami oleh negara Israel selama dua dekade terakhir,” kata sebuah laporan dari kantor Kepala Ekonom Kementerian, dikutip dari Reuters, Jumat (24/11/2023).
Pada bulan lalu, Bank Israel menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonominya. Pada 2023 turun menjadi 2,3% dari 3%. Sementara pada 2024, turun menjadi 2,8% dari 3%.***DTK
