8 Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Jakarta, 9 Orang Suspek

Ragam483 Dilihat

JAKARTA || Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan sebanyak 8 kasus positif cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) ditemukan di Jakarta. Selain itu sebanyak sembilan orang berstatus sebagai suspek Mpox.

“Update Monkeypox DKI Jakarta per 23 Oktober 2023 jam 10.00, kasus positif delapan orang. Suspek atau terduga bergejala: sembilan orang,” kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama dalam keterangan tertulis, Senin (23/10/2023).

Ngabila menjelaskan sebanyak tujuh pasien positif Mpox diisolasi di rumah sakit. Sementara satu orang lainnya telah dinyatakan sembuh.

Kasus positif Mpox pertama ditemukan pada Agustus 2022 silam. Kemudian kasus kedua dan seterusnya ditemukan pada 13 Oktober 2023, 19 Oktober 2023 serta 21 Oktober 2023.

Sementara sembilan orang yang menjadi suspek Mpox telah menjalani pemeriksaan di laboratorium PCR. Selain itu, Dinkes DKI melaporkan 1 orang probable atau menampakkan gejala Mpox namun belum dipakukan tes PCR. Lalu sebanyak tiga orang yang sebelumnya berstatus sebagai suspek dinyatakan negatif Mpox.

Ngabila yang juga merupakan Staf Teknis Komunikasi Transformasi Mesehatan Kemenkes RI membeberkan sejumlah upaya antisipasi penyebaran virus Mpox. Salah satunya, memulai vaksinasi bagi 500 orang kelompok berisiko di Jakarta selama sepekan ke depan.

“Vaksinasi mulai dilakukan untuk 500 orang kelompok berisiko di Jakarta selama seminggu ke depan. Diberikan 1 orang 2 dosis, selang 4 minggu. Karena saat ini stok vaksin monkeypox di Indonesia ada 1000 dosis (untuk 500 orang),” jelasnya.

Kemudian, menggencarkan sosialisasi dan edukasi masif cegah sakit dengan 3 cara yaitu pola hidup bersih dan sehat pakai masker, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Kemudian hindari kontak kulit dan luka, dan berhubungan seksual yang aman, sehat, bersih.

“Setiap kontak erat dipantau gejalanya setiap hari oleh Puskesmas kecamatan, jika bergejala dilakukan pemeriksaan lab. Untuk antisipasi masif memutus mata rantai penularan setiap kasus positif langsung diisolasi di RS walaupun kasusnya ringan,” terangnya.***DTK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *