5 Pemimpin Senior Brigade Al-Qassam Hamas Tewas dalam Serangan Israel

Ragam320 Dilihat

ISRAEL || Sayap militer Hamas menyebut komandan brigade utaranya dan empat pemimpin senior lainnya telah tewas dalam serangan Israel terhadap kelompok tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Minggu (26/11) waktu setempat, Brigade Ezzedine al-Qassam mengatakan Ahmed al-Ghandour adalah anggota dewan militernya, dan menyebutkan tiga orang lainnya, di antaranya Ayman Siyyam, kepala divisi roketnya. Sementara Brigade Ezzedine al-Qassam cabang Tepi Barat mengonfirmasi kematian seorang pemimpin lainnya.

“Kami berjanji kepada Allah bahwa kami akan melanjutkan perjalanan mereka dan bahwa darah mereka akan menjadi penerang bagi para mujahidin dan api bagi penjajah,” demikian pernyataan sayap militer Hamas tersebut, seperti dikutip Al Arabiya, Senin (27/11/2023). Tidak disebutkan kapan mereka terbunuh.

Sementara itu, militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah membunuh “lima komandan senior.”

Militer Israel mengidentifikasi al-Ghandour sebagai “tokoh terkemuka dalam perencanaan dan pelaksanaan pembantaian 7 Oktober” ketika para milisi Hamas menyerbu Israel, menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik sekitar 240 lainnya.

Sejak itu, Israel telah melancarkan kampanye militer besar-besaran, yang menurut penguasa Hamas di Gaza telah menewaskan hampir 15.000 warga Palestina, sebagian besar warga sipil.

Militer Israel menyebut al-Ghandour memimpin salah satu dari lima brigade regional sayap militer Hamas di Jalur Gaza. Militer Israel menyebut dia bertanggung jawab memerintahkan semua kegiatan Hamas di Gaza utara, dan telah memulai “penembakan, pemboman dan peluncuran roket” serta serangan di Tepi Barat.

Militer Israel mengidentifikasi Siyyam sebagai tokoh senior yang memimpin divisi roket Hamas selama “kurang lebih 15 tahun.”

Wael Rajab, yang disebut sebagai wakil al-Ghandour dan mantan kepala polisi di Gaza utara, juga tewas, demikian pula Raafat Salman, seorang agen senior Brigade Ezzedine al-Qassam di Kota Gaza yang disebut terlibat dalam perencanaan infiltrasi pesawat layang bermotor pada serangan Hamas ke Israel 7 Oktober lalu.

Komandan kelima yang tewas, Farsan Khalifa, adalah seorang agen senior di markas besar Hamas di Tepi Barat yang “membantu dan dekat dengan” kepemimpinan Hamas di Gaza, menurut militer Israel.

Militer Israel mengatakan al-Ghandour, Siyyam dan Khalifa tewas dalam serangan yang sama, namun tidak disebutkan di mana atau kapan serangan itu terjadi.

Al-Ghandour – yang nama samarannya adalah Abu Anas – dimasukkan dalam daftar hitam sanksi ekonomi Amerika Serikat pada tahun 2017 sebagai “teroris global.”

Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada saat itu dia adalah anggota biro politik Hamas, serta mantan anggota dewan Syura, yang kelompoknya terdiri dari para pemimpin Hamas dari Gaza, Tepi Barat, dan luar negeri.

Disebutkan bahwa dia telah terlibat dalam banyak operasi Hamas termasuk serangan tahun 2006 di perbatasan Kerem Shalom yang menewaskan dua tentara Israel dan melukai empat lainnya, dan menyebabkan penculikan tentara Israel Gilad Shalit, yang ditahan oleh Hamas selama lima tahun.***DTK