MEDAN || Total omzet Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di stand kecamatan, perangkat daerah, dan organisasi masyarakat selama berlangsung Musabaqah Tilawatil Qur’an ke-56 Kota Medan, 25 Februari-4 Maret 2023, mencapai Rp165.942.000.
Data ini diperoleh dari Kepala Bidang Sistem Informasi, Perumusan Kebijakan, dan Pengawasan Dinas Koperasi UKM Perindustrian Perdagangan Medan, Sri Ayu, saat ditemui di lokasi MTQ, Sabtu (4/3) malam.
“Total omzet Rp165.942.000. Data ini akan terus dilengkapi. Ada beberapa stand belum memberikan data,” ucapnya.
Data yang diperoleh pihaknya menunjukkan, sebutnya, produk yang dipajangkan di stand-stand kecamatan, perangkat daerah, dan organisasi kemasyarakatan itu berasal dari 160 UMKM binaan.
Data itu juga menunjukkan, lanjutnya, produk UMKM yang dijual di stand-stand kecamatan, perangkat daerah, dan organisasi kemasyarakat itu berupa baju, sepatu, kerajinan tangan, berbagai kuliner, kain tradisional, minyak tradisional, dan lain-lain.
Sri Ayu juga merincikan beberapa omzet UMKM itu, antara lain Kecamatan Medan 22 UMKM omzet Rp6.000.000, Medan Marelan dengan 13 UMKM omzet Rp4.925.000, NU 5 UMKM omzet Rp4.300.000, PD Alwashliyah Medan 1 UMKM omzet Rp.8.000.000, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian Perikanan 9 UMKM omzet Rp48.000.000, dan Kecamatan Medan Baru 40 UMKM omzet Rp12.000.000.
Selain itu, produk UMKM berupa kuliner dan kerajinan tangan juga dijual di lokasi khusus. Lokasi khusus UMKM ini berada di belakang stand perangkat daerah. Nyaris setiap malam, lokasi yang didominasi produk kuliner ini dipadati pengunjung.
Pantauan peliput menunjukkan, di lokasi ini terdapat tiga barisan UMKM. Di barisan sebelah kiri terdapat 55 stand, kanan 53 stand, dan tengah sebanyak 22 stand. Di bagian kiri dan kanan, didominasi oleh produk kuliner baik itu jajanan maupun minuman.
Seluruh pelaku UMKM di barisan kanan dan kiri ini berjualan di bawah tenda. Sedang di bagian tengah sebagian besar tidak menggunakan tenda. Mereka yang tidak menggunakan tenda tersebut menyajikan berbagai mainan anak dan juga aksesoris berupa kacamata.
Stand-stand di lokasi khusus UMKM ini diperkirakan memiliki omzet yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang di stand kecamatan maupun perangkat daerah. Hal ini diindikasikan dengan ada pengakuan seorang pedagang bakso pentol, sosis gulung, kentang gulir, tempe mendoan yang dalam sehari bisa mendapat pendapatan Rp 8 juta per hari.
Pelaku UMKM bernama Muhammad Robiansyah itu mengaku, berjualan sejak pembukaan MTQ pada 25 Februari lalu, mulai pagi hingga malam.
“Di MTQ ini, kami buka dari pukul 10 pagi sampai 10 malam.Syukur, selalu ada pembeli. Bukan saat malam saja, pagi hingga sore, uga ada pembeli,” ungkapnya.
Dia mengakui, penyelenggaraan MTQ kali ini benar-benar membantu mereka. Soalnya, mereka hanya perlu membawa bahan dan peralatan dagang. Lahan serta tenda berjualan telah disediakan oleh penyelenggara. Mereka pun dapat berjualan dengan nyaman dan aman.***WASGO