JAKARTA || Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya membongkar Anies Baswedan telah sepakat berduet dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Pemilu 2024.
Padahal, kata Riefky, Anies telah menentukan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapresnya berdasarkan masukan dari sang ibunda dan guru spiritualnya.
Riefky mulanya menjelaskan kronologi kerja sama partainya dengan Partai NasDem dan PKS membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Dia mengungkit KPP diresmikan pada 14 Februari lalu.
“Di masa-masa ini, sejumlah parpol sahabat mendekati dan membuka komunikasi politik dengan Partai Demokrat. Khusus pada pertemuan dengan salah satu Parpol yang mengundang perhatian publik, Capres Anies menghubungi pada 12 Juni 2023 dan mengatakan kepada Ketum AHY, ‘Saya ditelepon beberapa kali oleh Ibu saya dan guru spiritual saya, agar segera berpasangan dengan Capres-Cawapres Anies-AHY’,” kata Riefky dalam keterangan tertulis, Kamis (31/8/2023).
Riefky mengatakan Anies telah memutuskan memilih AHY sebagai cawapres sejak 14 Juni. Riefky mendapat laporan dari Anies bahwa tak ada penolakan dari para petinggi parpol di koalisi atas nama AHY sebagai bacawapres.
“Sesuai dengan mandat yang telah diberikan oleh ketiga Ketua Umum Partai Politik yang masing-masing ditandatangani oleh Ketua Umum Nasdem Surya Paloh; Presiden PKS Ahmad Syaikhu; dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono untuk menentukan siapa calon wakil presiden yang dipilihnya, maka pada 14 Juni 2023, capres Anies memutuskan untuk memilih Ketum AHY sebagai cawapresnya,” katanya.
“Nama Ketum AHY ini telah disampaikan kepada para Ketua Umum Parpol dan majelis tertinggi masing-masing partai; dalam hal ini langsung kepada Surya Paloh, Salim Segaf Al Jufri dan Ahmad Syaikhu, serta kepada Agus Harimurti Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. Menurut Capres Anies, ketiga pimpinan parpol menerima putusan tersebut dan tidak ada penolakan,” imbuhnya.
Riefky mengatakan Anies mempertimbangkan AHY menjadi bacawapresnya karena memenuhi seluruh kriteria yang telah ditentukan.
“Pada saat menyampaikan keputusan itu kepada pimpinan partai politik, Anies menyampaikan alasan memilih Ketum AHY, karena Ketum AHY memenuhi seluruh syarat dan kriteria yang ditentukan dalam Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Selain itu, Capres Anies menilai Ketum AHY juga memiliki keberanian dan bersedia menempuh risiko untuk menjadi pendampingnya; meskipun partainya sendiri terancam diambilalih oleh KSP Moeldoko melalui PK di Mahkamah Agung. Anies melihat syarat keberanian itu sebagai syarat ke-0, yang tidak dimiliki oleh kandidat Cawapres lainnya. Pernyataan soal syarat ke-0 ini juga telah disampaikan kepada publik,” katanya.***DTK